Kamis, 22 April 2010

لماذا فرضت الزكاة؟

Diterjemahkan dari Buku "Musykilatul Fakri Wakaifa 'Alijuhal Islam"
Karangan: Prof Dr. Yusuf el-Qardhawi





Mengapa diwajibkan Zakat?

Islam telah menyuruh setiap manusia yang mampu(sehat),untuk bekerja dan beruasaha mencari nafkah dalam memenuhi kehidupannya dan saudaranya. Dan barang siapa tidak bisa dan lemah untuk bekerja, sedangkan tidak ada sesuatu dimilikinya berupa Harta, Warisan, ataupun Gaji yang menutupi kebutuhannya, maka itu semua berada pada tanggungan kerabat dekatnya(yaitu orang-orang kaya) didalam menutupi hajatnya. Akan tetapi jikalau tidak ada kerabat dekat(orang-orang kaya)yang menginfakkan hartanya, maka yang bisa dilakukan oleh orang-orang miskin dalam menutupi semua hajat mereka?

Apa yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang butuh serta lemah seperti Anak Yatim, Janda miskin, nenek serta kakek yang sudah tua?

Apa yang bisa dilakukan oleh se-Orang Idiot, Cacat, Buta, Orang Sakit, dan Sakit Jiwa?

Apa yang bisa dilakukan oleh orang mampu(sehat)tetapi dia tidak memiliki pekerjaan?

Dan apa yang bisa dilakukan oleh orang yang punya pekerjaan akan tetapi gajinya tidak cukup untuk menutupi kebutuhannya serta saudaranya?

Apakah mereka ditinggalkan didalam kefakirannya dan didalam kebutuhan yang seraya memangsa mereka, sedangkan didalamnya terdapat para Orang Kaya yang hanya memandangi akan tetapi tidak mengulurkan bantuan?!

Sesungguhnya Islam tidak akan melupakan mereka, Allah SWT telah mewajibkan didalam harta-harta orang kaya terdapat hak pasti untuk mereka. Dan kewajiban yang sudah ditetapkan oleh sang Maha Kuasa tu ialah "Zakat", maka tujuan pertama Zakat ialah memperkaya para orang miskin.

Dan para Fakir Miskin ialah orang pertama yang menerima Zakat, sehingga Nabi Muhammad SAW tidak menyebutkan di sebagian pertemuannya dalam hal penerimaan Zakat kecuali para penerima Zakat ini(Fakir Miskin), seperti perintahnya yang ditujukan kepada Mu'adz ketiak dia diusut ke Yaman untuk mengambil harta orang kaya dan membagikannya kepada para Fakir Miskin, serta Abu Hanifah pun berpendapat, sesungguhnya Zakat tidak di bagikan kecuali kepada para Fakir Miskin.

Minggu, 18 April 2010

Orang Cerdas VS orang Pintar, mana yang Anda pilih?


1. Orang cerdas sulit dapat kerja, akhirnya dia bisnis. Agar bisnisnya
berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang
pintar adalah orang cerdas.


2. Orang cerdas sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang
pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil
orang cerdas memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang cerdas.


3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mendapatkan kerja. Orang cerdas berpikir secepatnya mendapatkan uang
untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.


4. Orang cerdas tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang
pintar untuk membuatnya.

5. Orang cerdas kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). oleh
karena itu orang cerdas memerintahkan orang pintar untuk membuat
undang-undangnya orang cerdas.

6. Orang cerdas biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu
orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang cerdas. Tapi toh saat itu orang cerdas sudah ada di atas.

7. Orang cerdas berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi
staffnya orang cerdas.

8. Saat bisnis orang cerdas mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang
pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar "meratap-ratap" kepada orang cerdas agar tetap di berikan pekerjaan.

9. Tapi saat bisnis orang cerdas maju, orang pinter akan menghabiskan
waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang cerdas
menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

10. Mata orang cerdas selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata
orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

11. Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford),Thomas Alfa Edison, Liem Siu
Liong (BCA group) adalah orang-orang cerdas (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang cerdas.

PERTANYAAN:

1. Mending jadi orang pinter atau orang cerdas?
2. Pinteran mana antara orang pinter atau orang cerdas?
3. Mulia mana antara orang pinter atau orang cerdas?
4. Susah mana antara orang pinter atau orang cerdas?

KESIMPULAN:

1. Jangan lama-lama jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang cerdas.

2. Jadilah Orang cerdas yang pinter dari pada jadi orang pinter yang kurang cerdas.

3. Kata kunci nya adalah "resiko" dan "berusaha",karena orang cerdas
perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha
agar resiko betul-betul kecil.
Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk
selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut. Dan
mengabdi pada orang cerdas.

Belajar di Luar Ilmu Agama Islam


Assalammua'alaikum.....wr. wb.

Saya mau tanya......tentang hukum dan aturan puasa daud......!!! Dalam berpuasa daud,,,pasti akan menjumpai hari tasyrik (diharamkan berpuasa) ..pertanyaanya.....Bagaimana melaksanakan puasa Daud. Jika menjumpai hari tasyrik tersebut.........??

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Sang Pembelajar

Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb

Saudara Dwi Arianto yang dimuliakan Allah swt

Puasa daud hukumnya sunnah berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Abdullah bin Amr bin al ‘Ash bahwa dia pernah mengabari Rasulullah saw dan beliau saw pun berkata kepadanya,”Sholat yang paling disukai Allah adalah sholat Daud dan puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud. Dia (Daud) tidur seperdua malam, bangun di sepertiganya, tidur lagi di seperenamnya dan berpuasa sehari serta berbuka sehari.” (HR. Bukhori)

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin al ‘Ash berkata, ”Aku memberitahu Rasulullah saw bahwa aku mengatakan, ’Demi Allah aku akan puasa sepanjang siang dan sholat sepanjang malam seumur hidupku. ’ Maka Rasulullah saw berkata kepadanya, ’Apakah kamu yang mengatakan, ’Demi Allah aku akan berpuasa sepanjang siang dan sholat sepanjang malam seumur hidupku.’ Aku mengatakan, ’Sungguh aku yang mengatakannya.’ Beliau bersabda, ’Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup untuk itu maka berpuasalah dan berbukalah, sholat malamlah dan tidurlah. Berpuasalah tiga hari dalam sebulan maka sesungguhnya suatu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang sepertinya dan hal itu seperti berpuasa sepanjang masa.’ Aku mengatakan, ’Sesungguhnya aku sanggup melakukan yang lebih dari itu wahai Rasulullah.’ Beliau saw bersabda,’Berpuasalah sehari dan berbukalah dua hari.’ Aku mengatakan, ’Sesungguhnya aku sanggup melakukan yang lebih dari itu.’ Beliau bersabda, ’Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. Ini adalah puasa Daud dan ini puasa yang paling baik.’ Aku mengatakan, ’Sesungguhnya aku sanggup melakukan yang lebih dari itu wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda,’Tidak ada yang lebih utama darinya.” (HR. Bukhori)

Diriwayatkan dari Abu Qatadah bahwa ada seorang laki-laki yang mendatangi Nabi saw dan berkata, ”Wahai Rasulullah bagaimana anda berpuasa?’ maka Rasulullah saw pun marah terhadap perkataan oang itu. Tatkala Umar melihat hal itu, dia berkata, ’Kami telah rela Allah sebagai Tuhan kami, islam sebagai agama kami dan Muhammad sebagai nabi kami. Kami berlindung kepada Allah dari kemarahan Allah da kemarahan Rasul-Nya.’

Kemudian orang itu berkata, ’Wahai Rasulullah bagaimana dengan orang yang berpuasa sepanjang masa?’ Beliau bersabda,’Tidak ada puasa dan tidak ada berbuka.’—Musaddad berkata (terhadap kalimat ini), ”Tidak berpuasa dan tidak pula berbuka.’ Atau, ’tidak berpuasa dan tidak berbuka.’ disini Ghoilan merasa ragu—. Orang itu berkata lagi, ’Wahai Rasulullah bagaimana dengan orang yang berpuasa dua hari dan berbuka sehari?’ beliau saw bersabda, ’adakah orang yang menyaggupi hal itu?’ Orang itu berkata, ’Wahai Rasulullah bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka sehari.’ Beliau saw menjawab, ’itu adalah puasa Daud.’ Orang itu berkata, ’Wahai Rasulullah bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka dua hari.’ Dia berkata lagi, ’aku berharap bahwa aku menyanggupinya.’ Kemudian Rasulullah saw bersabda, ’(berpuasa) tiga hari dalam sebulan dan dari ramadhan hingga ramadhan maka ini (sama) dengan berpuasa sepanjang masa. Berpuasa pada hari arafah dan aku meyakini bahwa disisi Allah hal ini akan menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya.” (HR. Abu Daud)

Dari hadits-hadits diatas diketahui bahwa puasa Daud dilakukan dengan berpuasa sehari dan berbuka sehari, misalnya seseorang yang memulai puasa daud dari hari senin maka dia meneruskannya dengan hari rabu, jum’at, ahad begitu seterusnya.

Dan ketika seseorang yang melakukan puasa daud melalui hari-hari tasyriq, seperti : tanggal 11, 12 dan 13 dzulhijjah atau hari-hari yang dilarang berpuasa maka dianjurkan baginya untuk berbuka atau tidak berpuasa pada hari-hari itu lalu meneruskan puasa daudnya setelah melalui hari-hari itu.

Hal itu dikarenakan hari-hari tasyriq adalah hari-hari untuk bersenang-senang dengan makan, minum dan dzikrullah berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Nusaibah al Hudzailiy berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,”Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan dzikrullah.”

Serta apa yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Hamzah bin ‘Amr al Aslamiy bahwa dirinya menyaksikan seorang lelaki berada diatas onta mengikuti rombongan orang-orang di Mina sedangkan Nabi Allah saw menyaksikannya lalu orang itu mengatakan,”Janganlah kalian berpuasa di hari-hari (tasyriq) ini, sesungguhnya ini adalah hari-hari makan dan minum.” Hadits ini dishahihkan oleh al Albaniy didalam Shahih al Jami’ (7355)

Ibnu Qudamah didalam kitabnya “al Mughni” menyebutkan apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Amr bin Ash berkata,”Hari-hari ini adalah hari-hari yang mana Rasulullah saw memerintahkan berbuka dan melarang berpuasa.” Malik mengatakan,”Ini adalah hari-hari tasyriq.”

Ibnu Qudamah mengatakan bahwa tidak dihalalkan berpuasa sunnah pada hari-hari itu, demikianlah pendapat kebanyakan ahli ilmu. (al Mughni juz VI hal 177)

Wallahu A’lam

Sabtu, 17 April 2010

a.Pak Mulyadi namanya


"ada yang ketinggalan lagi engga"tutur ibu-Ku menegaskan peralatan sekolahku.

"enggak mak"jawabku.

Dengan berseragam putih-putih serta dasi warna merah di leher, aku pergi bersama Ibuku kesekolah untuk pertama kalinya.Ketikaku tiba disekolah pemandangan baru terpanah dihadapanku seraya kolam susu murid-murid SD Pinang 2 tahun ajaran 1996-1997 tu berdiri di depan bendera yang berukuran kurang lebih 4 -5 M tersebut,mulailah memasuki kelas siswa-siswi ketika pukul menunjukan 08:00 wib dengan bersamaan berbunyi bel.Kudapati meja-meja dan bangku-bangku bagaikan prajurit yang siap mendengarkan perintah komandannya, maka duduklah para teman-temanku sesuai meja yang mereka suka.

"Him,,,!" Aku mendengar se-Orang memanggilku dari barisan meja sebelah kanan menghadap papan tulis, ternyata Eko salah satu teman akrab-Ku memanggil.

"Woy,,,!jawab-Ku, segera mungkin Aku menuju bangku kosong di samping-Nya.

"Assalaamu'alaikum Wr Wb" Terdengar ucapan salam dari luar setelah beberapa menit Kami bersenda gurau bersama teman-teman baru-ku.

"wa'alaikumsalaam Wr Wb" Srentak spontan Kami menjawab tanpa mengetahui siapa yang mengucapkan.

Masuklah se-Orang laki-laki berseragam hijau-hijau beserta peci hitam, pak Mulyadi nama-Nya.Beliau adalah sosok teladan yang dijadikan pandutan oleh semua siswa-siswi SD Pinang 2 pada waktu itu,dan beliau pula yang pertama kali mengajarkan, mengambarkan, menditekkan 26 huruf yang sampai sekarang masih Kami ucapkan dengan lisan ini.

"Teng...teng...teng..." Bunyi bel panjang akhiri hari pertamaku di kelas yang meninggalkan banyak kenangan indah, tampak Ibu-Ku sudah menunggu di jendela tersenyum ke arah-Ku.

"Baiklah anak-anakku, Bapak berharap besok Kalian membawa 100 potong kecil ya" Ujar Pak Mulyadi tidak menyebutkan untuk apa.

"Iya Pak" jawab Kami seperti anak burung disuapin oleh induknya.Bersambung