Sabtu, 17 April 2010

a.Pak Mulyadi namanya


"ada yang ketinggalan lagi engga"tutur ibu-Ku menegaskan peralatan sekolahku.

"enggak mak"jawabku.

Dengan berseragam putih-putih serta dasi warna merah di leher, aku pergi bersama Ibuku kesekolah untuk pertama kalinya.Ketikaku tiba disekolah pemandangan baru terpanah dihadapanku seraya kolam susu murid-murid SD Pinang 2 tahun ajaran 1996-1997 tu berdiri di depan bendera yang berukuran kurang lebih 4 -5 M tersebut,mulailah memasuki kelas siswa-siswi ketika pukul menunjukan 08:00 wib dengan bersamaan berbunyi bel.Kudapati meja-meja dan bangku-bangku bagaikan prajurit yang siap mendengarkan perintah komandannya, maka duduklah para teman-temanku sesuai meja yang mereka suka.

"Him,,,!" Aku mendengar se-Orang memanggilku dari barisan meja sebelah kanan menghadap papan tulis, ternyata Eko salah satu teman akrab-Ku memanggil.

"Woy,,,!jawab-Ku, segera mungkin Aku menuju bangku kosong di samping-Nya.

"Assalaamu'alaikum Wr Wb" Terdengar ucapan salam dari luar setelah beberapa menit Kami bersenda gurau bersama teman-teman baru-ku.

"wa'alaikumsalaam Wr Wb" Srentak spontan Kami menjawab tanpa mengetahui siapa yang mengucapkan.

Masuklah se-Orang laki-laki berseragam hijau-hijau beserta peci hitam, pak Mulyadi nama-Nya.Beliau adalah sosok teladan yang dijadikan pandutan oleh semua siswa-siswi SD Pinang 2 pada waktu itu,dan beliau pula yang pertama kali mengajarkan, mengambarkan, menditekkan 26 huruf yang sampai sekarang masih Kami ucapkan dengan lisan ini.

"Teng...teng...teng..." Bunyi bel panjang akhiri hari pertamaku di kelas yang meninggalkan banyak kenangan indah, tampak Ibu-Ku sudah menunggu di jendela tersenyum ke arah-Ku.

"Baiklah anak-anakku, Bapak berharap besok Kalian membawa 100 potong kecil ya" Ujar Pak Mulyadi tidak menyebutkan untuk apa.

"Iya Pak" jawab Kami seperti anak burung disuapin oleh induknya.Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar